Pages

Thursday, June 29, 2017

Q&A penting , part.2

Jelaskan perbedaan dan persamaan antara khawarij dan syiah disertai dengan penilaian ahlu sunah wal jamaah terhadap keduanya plus dalilnya 
Persamaan antara khawarij dan syiah adalah
Paham atau kelompok yang sama sama sesat tidak sesuai dengan AlQuran dan AL Hadits
Keberadaannya disebabkan lebih karena ego diri yang merasa paling benar dan juga pemahaman akan sejarah islam yg dangkal serta juga pemahaman islam yg kurang
Adanya kelompok ini lebih dikarenakan urusan politik
Mereka berlepas diri dari Aisyah ra
Berlepas diri dari kekhalifahan
Menggunakan kekerasan dan pertumpahan darah dalam pergerakannya

Sama sama Mendukung Ali ra sampai dengan perang shiffin
Mengkafirkan orang diluar golongan/kelompok mereka
Kedua kelompok ini berpandangan ekstrem, pola piker pendek, dangkal dalam pemahaman agama islam, menolak hadits shahih meskipun mutawatir dan taklid kepada para tokoh-tokohnya.

Perbedaan antara khawarij dan syiah adalah
Khawarij keluar dari barisan Ali ra karena ketidaksepakatan terhadap keputusan Ali ra yang menerima arbitrase (tahkim) dalam perang shiffin dengan kelompok Muawiyah bin Abu Sufyan perihal persengketaan khalifah. Sementara Syiah tetap mendukung Ali ra.
Khawarij membunuh Ali ra
Khawarij terang-terangan mengkafirkan orang diluar kelompok mereka sementara syiah tidak secara terang-terangan hanya tertulis jelas dalam buku-buku syiah
Kalangan syiah mengkafirkan para sahabat yang mulia seperti, Abu Bakar, Umar, Utsman dan para istri Nabi SAW, sementara khawarij generasi awal mengkafirkan Ali ra, Muawiyah bin abu sufyan dan Amr bin Ash

Ahlu Sunah Wal Jamaah menilai kedua kelompok tersebut adalah sesat dan menyesatkan disebabkan oleh karakteristik yg telah disebutkan diatas seperti tidak mengakui para sahabat Nabi SAW dan para istri Nabi sehingga hanya mengambil hadits dari jalur yg mereka percayai, mengkafirkan orang islam diluar kelompok mereka, lebih percaya kepada tokoh/imam mereka dibanding Alquran dan Hadits dll.
Berikut dalil yang mengharuskan kita hanya mengambil hukum dari Allah dan Rasulullah SAW:
{وَإِنْ حَكَمْتَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ}
Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka dengan adil. (Al-Maidah: 42)
{وَلا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلا وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنزلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ}
Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. (Al-Maidah: 44)

Jelaskan murji’ah dan ahlu sunah wal jamaah serta bentuk-bentuk ideology dan akidahnya
Murjiah
Aliran yang menangguhkan hukuman Allah kepada pelaku dosa besar, mereka tidak mengkafirkan orang yg melakukan dosa besar sebab yang berhak memutuskan hukuman terhadap pelaku dosa besar hanya Allah SWT sehingga seorang muslim sekalipun berdosa besar tetap diakui sebagai muslim dan punya harapan utk bertobat
Lahir karena perseteruan antara syiah dan khawarij terkait dengan menghukumi sebagai orang kafir sesuai dengan pemahamannya masing-masing, makanya murjiah berpaham bahwa kembalikan hukum itu kepada Allah SWT, manusia tidak boleh mengkafirkan orang.  Kelompok ini dimunculkan oleh Hasan bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib
Meyakini iman cukup di hati tidak harus dibuktikan dengan amal perbuatan
Iman itu sama saja, iman pencuri, iman nabi, iman malaikat , iman rosul sama saja tidak ada level iman
Dosa besar tidak membatalkan imannya orang yang beriman

Ahlu Sunah Wal Jamaah
Iman itu adalah meyakini dalam hati, disebut dalam perkataan dan dilakukan dengan amal perbuatan
Iman itu bisa bertambah dan berkurang sesuai dengan perbuatan orang tersebut, apakah maksiat atau ibadah
Maksiat mengurangi iman dan membahayakan
Kekufuran dapat terjadi dengan perbuatan sebagaimana dapat terjadi dengan keyakinan dan perkataan.
Mengikuti sunah Nabi SAW dan para sahabatnya
Menjadikan AlQuran, Hadits dan Ijma sebagai landasan hidup berislam, konsisten kepada AlQuran, Hadits, ijma para ulama dengan pemahaman para sahabat, tabiin dan tabiut tabiin

Jelaskan perbedaan dan persamaan antara jabariyah dan qodariyah serta latar belakang munculnya, tokoh-tokohnya dan penilaian anda menurut ahlu sunah wal jamaah
Persamaan antara jabariyah dan qodariyah :
Meyakini bahwa AlQuran adalah makhluk bukan bagian dari Allah
Iman adalah pengakuan dalam hati
Akal sebagai ukuran baik atau buruk sesuatu
Perbedaan antara jabariyah dan qodariyah :
Jabariyah meyakini bahwa manusia itu diciptakan dengan takdirnya yang tanpa pilihan dan usaha dalam perbuatannya, sedangkan qodariyah meyakini manusia dapat menentukan takdir, amal perbuatan sendiri tanpa campur tangan Allah
Jabariyah meyakini manusia tidak bisa berbuat apa-apa kecuali dari Allah, sehingga manusia terpaksakan dalam berbuat, manusia diciptakan plus dengan amalnya oleh sebab itu pembunuh , pencuri tidak boleh dihukum.  Sedangkan qodariyah meyakini bahwa perbuatan manusia itu dilakukan atas kehendaknya sendiri dan dia bertanggung jawab, Allah tidak berperan terhadap perbuatan manusia dan Allah tidak tahu manusia akan berbuat apa.
Paham keduanya ini muncul karena terkait perkara takdir, firqah qodariyah sendiri sudah muncul pada zaman Nabi SAW, Abu Hurairoh ra berkata, orang-orang musyrik Quraisy mendatangi Nabi SAW. Mereka mendebat Nabi dalam masalah qadar, maka turunlah firman Allah SWT dalam surat AlQomar (54) ayat 47
{إِنَّ الْمُجْرِمِينَ فِي ضَلالٍ وَسُعُرٍ (47)
Sesungguhnya orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan (di dunia) dan dalam neraka.
Ketika terjadi perdebatan diantara sahabat mengenai qadar dan didengar rasulullah SAW, maka Beliau memarahi dan melarang mereka untuk mengulang-ulang pembicaraan tersebut.
Qodariyah muncul di pertengahan abad pertama di Basrah Irak. Pelopor munculnya paham ingkar takdir ini (qodariyah) adalah  Mabad Al-Juhani dan muridnya Ghailan ad Damasyqi.
Sedangkan Jabariyah muncul pada abad ke 2 Hijriah di Khurasan. Tokoh utamanya adalah Jaad bin Dirham dan Jahm bin Shafwan. Jabariyah meyakini setiap manusia terpaksa oleh takdir tanpa memiliki pilihan dan usaha dalam perbuatannya.
Kedua paham di atas adalah salah dan sesat menurut Ahlu Sunnah wal jamaah, tidak mungkin Allah tidak mengetahui perbuatan yang akan dilakukan manusia karena Allah Maha Mengetahui.  Manusia diberikan akal pikiran untuk bisa menimbang mana hal yang baik dan mana hal yang buruk tentunya penilaian tersebuat harus sesuai dengan Al Quran dan Hadits dan dengan akal pikiran juga manusia memilih perbuatannya tentunya dengan menimbang konsekuensi dari perbuatan tersebut.  Dalam pandangan ahlu sunnah wal jamaah, takdir memang sudah ditentukan oleh Allah SWT tapi semua manusia tidak tahu mengenai takdirnya, manusia diberikan akal pikiran dalam memilih perbuatannya yang pada akhirnya perbuatan tersebut bisa menghasilkan dosa atau pahala.


No comments: